19 Disember 2011

Kemaafan

Assalammualaikum sahabat Ana...

Mesti sahabat rasa pelik kan, ada je entri pasal sahabat. Asyik2 sahabat je..he3..sorry kalau dah jemu membacanya. Tapi bagi Ana la kan, sahabat ni memang memainkan peranan yang penting dalam hidup Ana, tanpa sahabat disisi sunyilah hidup kita..betul tak???

Tanya diri sahabat, sama ada sahabat sudah berjumpa sahabat yang sejati yang sanggup berkongsi susah dan senang, sabar dengan kerenah kita dan yang paling penting memahami serta selalu membuatkan kita berasa bahagia berada disisinya. Jika belum teruskan usaha sahabat untuk mencari sahabat sejati.



Pada kali ni, Ana ada satu cerita pendek tentang sahabat sebagai renungan kita semua. Selamat membaca, berfikir dan mengamalkan ia dalam kehidupan bersahabat =)


Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar pipi temannya. Orang yang kena tampar merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : “HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU”

Mereka terus berjalan, sampai bertemu sebuah pantai, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, cuba berenang namun nyaris tenggelam, dan berjaya diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai sedar dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu : “HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU”

Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya : “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu ?” Temannya sambil tersenyum menjawab : “Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir, agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut, dan bila sesuatu yang luarbiasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin.”

Dalam hidup ini sering timbul perbezaan pendapat dan konflik karana sudut pandang yang berbeza. Oleh karana itu cubalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah yang telah lalu. Belajarlah menulis di atas pasir.

WASSALAM.

p/s: bila ada ayat konflik, teringat kursus konflik dan krisis yang menjadi feveret Ana, sebab kursus ni banyak memberi kesedaran dalam kehidupan kita.

Tiada ulasan: